Sunday, October 26, 2014

Viva Jobseeker IV: Management Trainee Corporate Frisian Flag Indonesia



Kali ini gilirannya MT Frisian Flag Indonesia (FFI), wah udah kelamaan sih nih sebenernya. Waktu itu saya daftar taruh CV bulan Februari 2014 di Jobfair UI. Sekitar bulan Juni beberapa teman saya udah mulai dipanggil untuk test, tapi saya? Di jobstreet statusnya hanya “viewed 4 times by employer” 4 kali dibuka tapi ga dipanggil sama sekali! Haha sedih. 

Tapi memang kita harus selalu positive thinking sama Tuhan. Di bulan Juli, ternyata saya di invite seleksi FFI di kantor mereka! MT Corporate pula. Jadi, MT FFI ini dibagi 2 menjadi sales dan corporate. Kalau sales kebayang kan ya gimana, nanti penempatan di seluruh wilayah Indonesia dan tanggung jawabnya ke bagian sales. Tapi kalau corporate akan kerja di HQ Jakarta, preference untuk lulusan S2 katanya, tapi ada cukup banyak S1 juga sih, dan bagian yang paling menarik adalah selama setahun kita akan ditempatkan di beberapa function bergantian seperti marketing, finance, human resource, dan apa satu lagi lupa :p Seru banget, ini yang saya cari-cari, pengen banget berkesempatan untuk nyoba marketing dan HR biar tau sebenernya lebih cocok dimana.

Nah uniknya, test di FFI ini ga berlangsung berbulan-bulan kaya test lain. Mereka mengadakan psikotest, FGD, dan interview di satu hari pertama dengan sistem gugur, sisanya baru dilaksanankan berbeda hari. Lalu, mereka juga menggunakan sistem gelombang. Jadi, kemarin seleksi MT Corporate saya adalah gelombang pertama. Mereka bilang mereka membutuhkan 5 orang (tapi kalau bagus semua sangat memungkinkan untuk diterima semua juga), maka jika dari gelombang 1 ini ditemukan hanya 3 orang yang berkompetensi untuk diterima, maka mereka akan membuka gelombang kedua. Begitu seterusnya. Kemarin jumlah orang yang diundang gelombang satu ada sekitar 80 orang, tapi banyak yang ga dateng, mungkin karena udah terlalu lama jarak CV dan test pertamanya.

Sebelum test dimulai, kita mendengarkan dulu company presentation. Mereka ga memberlakukan ikatan kerja apapun loh! Kita bebas untuk mengundurkan diri kalau memang tidak suka. Dan yang bikin ngiler, setiap bulan kita akan diberi 10 liter susu gratis!! Kalau menikah jadi 16 liter, dan punya anak menjadi 20 liter. Waduh.

Psikotes
Setelah company presentation dan tanya jawab, kita langsung menjalani psikotes. Tes ini semacam psikotes pada umumnya, ada aritmatika dasar, verbal, plus tes wartegg yang melengkapi gambar dalam 8 kotak, tes hitung koran, dan juga gambar orang dan pohon. Dilaksanakan selama kurang lebih 2 jam saja. Setelah itu kita menunggu pengumuman seleksi sambil menikmati hidangan yang dipersiapkan. Oya, untuk yang berasal dari luar kota, mereka memberikan biaya transportasi loh, jadi jangan lupa simpen buktinya untuk reimbursement ya.

FGD
Di FGD ini, peserta yang kurang lebih menjadi 30 orang dibagi menjadi 4 kelompok. FGD berjalan selayaknya FGD biasa, kita diberi sebuah case, membaca sendiri-sendiri, lalu mendiskusikan dengan yang lain. FGD dilaksanakan dalam bahasa inggris. Kalau dulu case saya itu berhubungan dengan sales dan kelicikan dalam organisasi, atau bisa saya sebut korupsi. Kita sedang mengejar target tapi dihadapkan dengan pilihan memberhentikan orang yang bersangkutan tapi jadi kurang sumber daya manusia, atau mempertahankan orang licik tersebut. Yah kurang lebih seperti itu sih.

Interview
Setelah menunggu beberapa saat, pengumuman FGD keluar dan kami diminta untuk melanjutkan proses interview. Selama menunggu giliran, kami mengerjakan 2 jenis test, isian dan yes/no question. Hanya tentang kepribadian kok.

Kebetulan Ibu yang menginterview saya sama dengan Ibu yang menjadi pengawas FGD saya, jadi saya di wawancara dengan bahasa Indonesia, karena bahasa Inggris udah tadi di FGD katanya haha. Disini saya ditanya mengenai pengalaman organisasi, kelebihan kekurangan, keberhasilan, kegagalan, cara mengatasi situasi sulit, dan lain-lain. Persiapin aja dulu jawaban kalau ditanya itu, karena cukup ngurus otak kan untuk memilah-milah hal apa yang mesti diceritakan kalau dadakan hehe.

Di akhir hari, sudah jam 5 sore lebih, pengumuman interview pun ditempel di dinding. Ada 10 orang yang lolos termasuk saya, Alhamdulillah.

Presentation
Tahap setelah interview adalah presentasi. Kami semua dikumpulkan dalam sebuah ruangan lalu diberi case berbeda-beda. Awalnya, kami diberikan waktu untuk membaca case nya terlebih dahulu, yang rata-rata studi kasus perusahaan. Setelah baca, kami harus membuat analisis dan solusinya dalam sekitar 30 menit di sebuah kertas hvs.

Setelah itu, kami akan presentasi di depan 9 peserta lain dan beberapa orang FFI yang saya agak lupa siapa aja, banyaknya dari HR sih. Catatan yang kita tulis di HVS itu ditampilkan di layar dan menjadi “power point“ kita. Setelahnya diadakan juga sesi tanya jawab dari peserta lain.

Saat presentasi kami baru tau ternyata satu case yang sama dianalisis oleh 2 orang. Untuk saya, sesi ini menegangkan tapi seru juga. Dengan background study yang beda-beda, kita bisa lihat gimana pandangan 2 orang itu terhadap sebuah masalah yang sama. Sebagai gambaran, teman-teman saya ini terdiri dari lulusan S2 ekonomi, IT, psikologi, bisnis, dan S1 komunikasi, agribisnis, IT, ekonomi, teknik industri, dan sastra (saya) haha. Kebayang kan gimana variatifnya. Oya semua rangkaian presentasi ini dilaksanakan dalam bahasa Inggris.

MCU
Seharusnya, yang lulus presentasi akan menjalankan Medical Check Up, tapi kemarin kita mepet bulan puasa, maka semua yang ikut presentasi diminta untuk MCU juga. Jadi nanti pengumuman MCU dan Presentasi akan digabung. Saya test di Prodia terdekat, MCU lengkap sampai feses, hiyy.

Interview BOD
Menunggu pengumuman presentasi dan MCU makan waktu cukup lama 2 minggu lebih, karena ada beberapa orang harus MCU ulang. Dari kami 10 orang, ada 1 orang yang tidak lulus ke tahapan selanjutnya. Saya sih kaget banget soalnya dia pinter keliatan dari presentasi, dan dia lulusan S2 di UK pula. Mungkin MCU yang bikin dia ga lulus.

BOD yang menginterview kalau ga salah dari bagian HR, finance, marketing, dan lupa. Masing-masing adalah orang Indo, Malay, Belanda, dan China. Karena waktu yang sangat terbatas, maka peserta hanya diinterview oleh 2 dari mereka, tidak semuanya. Saya dapat yang orang Belanda dan China.

Ketika pertama masuk ruangan, saya diajak bicara bahasa Jerman sama orang Belanda itu haha. Untung yang China protes, kalau ga nanti ketauan kalau Jerman saya ancur banget. Lalu pertanyaan dimulai dengan alasan saya memilih bidang studi yang saya ambil, dan berlanjut ke pertanyaan-pertanyaan simple dan tidak mendalam seperti di interview HR. Interview berlangsung hanya 10-15 menit saja! Tapi saya pribadi sih menyesal dengan beberapa jawaban saya yang bodoh dan tidak bertanggung jawab, padahal beberapa pertanyaan lain (saya rasa) sudah saya jawab dengan baik hehe.

Dalam interview BOD ini, selain 9 dari kami, ada 2 peserta baru. Mereka ternyata gelombang dua yang dites saat kita menunggu hasil MCU. Dua orang ini berasal dari Telkom Bandung, dan S2 Austria.

Pengumuman
Kita akan diberitahukan via telepon baik lulus ataupun tidak. Beberapa hari galau, akhirnya grup Whatsapp sudah mulai ramai. Ternyata ada yang sudah ditelepon dikabari lulus dan tidak, tapi ada juga yang tidak dapat telepon seperti saya. Esoknya, saya coba telepon Masnya dan mendapat jawaban kurang lebih gini:

“Jadi, mohon maaf untuk MT kamu belum lulus, tapi kami ingin menawari kamu dan beberapa peserta lain di posisi staf, makanya saya belum telepon kalian. Namun kami masih menunggu persetujuan dari direktur "sesuatu" yang masih di Belanda. Jadi nanti saya hubungi lagi ya. Tapi saya sama sekali tidak menghalangi kamu kalau kamu mau daftar dan proses di tempat lain ya, itu terserah kamu. Kami juga belum bisa jamin apa-apa.“ 

Rasanya bumi gonjang ganjing deh. Yah belum rejeki lagi. Waktu pengumuman ini, saya dalam posisi sudah diterima di MT lain juga, jadi jelas saya lebih prefer itu daripada staf di sini. Huhu. Bye bye pasokan susu tiap bulan. FYI, yang keterima ada 4 orang; 2 orang baru yang dari gelombang 2, dan 2 lagi teman saya lulusan Agribisnis Unpad dan S1 Belanda. Dan FYI lagi, sampai sekarang saya ga ada dihubungi mengenai ditawari posisi lain sih haha.

Pardon my long post ya. Maafkan saya yang belum bisa menulis dengan efektif. Semoga cukup memberi gambaran bagi kamu yang mau ikut test. Good luck!!

Viva Jobseeker III: Management Trainee Nestlé



Nah kali ini saya mau share pengalaman ikut proses recruitment Nestlé, perusahaan yang saya idamkan sekali untuk bisa kerja di sini. Beda dengan oprec lain dimana kita tinggal memberikan CV, di Nestlé kita harus mengisi formulir lebih dulu. Saya ikut gelombang yang deadline pengumpulan formnya 31 Maret 2014. Mereka membuka banyak function seperti Sales, Marketing, Technical, Supply Chain, Finance, Procurement, dan Human Resource. Namun, yang terbuka untuk lulusan semua jurusan, seperti saya, adalah Sales dan Marketing.

Form ini terdiri dari beberapa bagian, dari mulai Profile Assessment, Competencies Assessment, dan Personal Information. Untuk mengisi form ini benar-benar butuh waktu dan effort khusus, terutama di bagian Competencies Assessment dimana kita harus mengisi beberapa pertanyaan essay singkat. Setelah beberapa hari cuma buka tutup formnya, akhirnya saya bisa menyelesaikannya di waktu-waktu akhir, as usual.

Campus Selection
Beberapa saat setelah hari terakhir pengumpulan formulir, saya dapat email bahwa saya lulus seleksi awal dan diminta hadir di Campus Road Show. Ketika hadir di tempat, saya diberi nomor urut yang akan dipergunakan untuk 3 Minutes Interview nanti. Tapi sebelum itu, kami dijelaskan dulu mengenai Nestlé dan seluk-beluknya, serta tanya jawab berhadiah produk-produk Nestlé yang saya suka semuanya haha.

Setelah company presentation, kami dipersilakan keluar untuk menunggu giliran interview. Sistemnya, mereka memanggil kami per 10 orang untuk masuk ke dalam, lalu di interview selama 3 menit setiap orangnya. FYI, saya ikut tes Jakarta di UI dan peserta yang hadir ada lebih dari 300 orang, makanya untuk interview semuanya cukup makan waktu lama.

Apa aja yang ditanya selama 3 menit? Berdasarkan pengalaman saya kemarin, setiap orang akan ditanya hanya satu pertanyaan dan harus dijawab selama 3 menit. Misalnya saya, saya ditanya how do you see yourself in 5 years. Ada juga yang disuruh menjelaskan diri selama 3 menit. Ada yang ditanya biggest achievement in life. Jadi, semuanya tergantung interviewernya mau tanya apa.
Di kota lain, hasil interview ini akan langsung diumumkan di hari yang sama dan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion. Tapi untuk di UI kemarin, hasil interview diumumkan di hari yang sama, namun FGD dilanjutkan esok harinya.

Focus Group Discussion
Esoknya, peserta yang lulus interview kembali diuji di FGD yang berlangsung di PSJ UI. Kami dibagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan function yang didaftarkan, lalu masuk ke dalam ruang-ruang kecil untuk diskusi. Dalam FGD ini, kami semua yang mendaftar Marketing sebagai pilihan pertama, diberi case untuk membuat sebuah produk baru di pasaran yang sudah di dominasi brand lain, lalu kita diskusi produk yang akan dirilis, bagaimana promosinya, dan lain-lain. Semua proses dilaksanakan dalam bahasa Inggris. Di akhir masa FGD, kita harus menuliskan presentasi hasil diskusi kelompok kita di papan tulis. Sayangnya, kemarin kelompok saya belum sempat menulis lengkap hasil diskusi kami :”)

Aptitude Test
Bagi semua peserta yang mengikuti FGD pasti di undang untuk mengikuti Aptitude Test. Untuk gelombang Jakarta, Aptitude Test dilaksanakan di kantor Nestlé Jakarta. Tes ini diadakan dalam 2 jam saja, berisi tes psikologi dasar yang sebelumnya pernah saya kerjakan juga untuk seleksi MT di perusahaan lain. Benar-benar mirip cuma beda sedikit. Isinya (kalau tidak salah ingat) ada matematika dasar, sinonim antonim, kubus, dan hafalan kata. Oya, aptitude test ini menggunakan bahasa Indonesia.

Interview HR
Awal Mei, saya dikabari lewat email bahwa saya lulus FGD dan Aptitude Test dan diundang untuk datang interview HR. Interview dilaksanakan (masih) di UI dalam dua hari berbeda, sayangnya, saya benar-benar tidak bisa di dua hari tersebut karena harus pergi. Jadi saya memohon Mbak HR untuk mempercepat atau mengundur satu hari jadwal interview saya. Setelah didiskusikan, akhirnya saya bisa wawancara satu hari sebelum hari H interview HR namun saya harus datang ke kantor mereka.

Setibanya saya di kantor Nestlé, tidak banyak orang yang mengantri di sana. Mungkin mereka-mereka ini adalah peserta dari kota lain yang sama-sama minta penyesuaian waktu. Saya sangat diburu-buru Mbak HR untuk datang tepat waktu karena orang HR yang akan mewawancarai saya hanya punya waktu saat jam makan siang dan harus pergi lagi. Tapi ternyata saya tetap di wawancara jam 13.00 (harusnya 12.00).

Pertama kali ketemu mas interviewer, entah kenapa feeling nya udah ga enak. Pandangan dia ga begitu enak, semacam terburu-buru gitu, dan tampak tidak tertarik mewawancarai saya, mungkin appearance saya udah bikin males haha. Setelah melewati setengah sampai satu jam interview yang (menurut saya) monoton, saya pamit. Ngarep? Masih banget. Tapi kok kayanya udah disuruh berlega hati gitu ya huhu.

Hampir sebulan setelah itu, teman-teman saya dikirimkan email berisi link untuk menjalani semacam psikotest online, tapi kok saya dan beberapa teman lain ada yang ga dapet. Deg-degan menunggu beberapa lama, akhirnya saya mendapat email juga bahwa saya ga lulus. Huhu. Teman-teman lain yang lulus tinggal melewati interview BOD dan Medical Check Up, kalau dua-duanya lulus, welcome! Ya namanya juga bukan rejeki.

Kata Mbak HR di awal, akan ada 20 orang diterima untuk seluruh Indonesia ini. Tahun ini belum tahunku, mungkin kita sama-sama tes di beberapa tahun kedepan? :)

Saturday, October 4, 2014

Viva Jobseeker II: Management Trainee PT Tigaraksa Satria Tbk



Kali ini saya mau share pengalaman saya dalam seleksi Management Trainee PT Tigaraksa Satria Tbk., atau biasa disingkat TRS. Untuk yang belum tau apa itu TRS, biar saya jelasin sedikit. Perusahaan ini adalah perusahaan sales dan distributor yang udah lama banget berdiri di Indonesia, jadi bisa dibilang perusahannya udah sangat besar di bidangnya. Fokusnya adalah distribusi barang dari perusahaan ke seller di seluruh di Indonesia, termasuk selling juga. Perusahaan yang kerjasama dengan TRS ini banyak, Sari Husada (Danone) misalnya. Untuk lebih jelasnya coba cek di websitenya aja ya :)


Saya tau info MT TRS ini dari jobstreet. Tadinya saya gatau sama sekali TRS itu apa, tapi karena udah “Tbk” jadi daftar aja hehe. Beberapa kali datang ke jobfair, mereka buka stand juga disana. Ternyata memang sedang oprec besar-besaran.


1. Seleksi Tahap 1


Dengan jarak cukup lama dari daftar di jobstreet, akhirnya saya dipanggil untuk seleksi awal di gedung STIA LAN Jakarta bulan April 2014. Waktu itu ada sekitar 300 orang yang ikut tes, rame banget. Kata Mbaknya sih yang apply CV ada sampai 3000 orang, maka kitalah orang-orang beruntung yang dipanggil. Haha. Seleksi tahap ini diadakan di hari kerja, dari jam 7.30 pagi sampai hampir jam 7 malam!!! Tapi ini yang di Jakarta ya, kurang tau kalau yang Bandung dan Jogja. Mari saya ceritakan.


1.1 Company Presentation

Setelah datang pagi-pagi sekali dan duduk cantik di dalam aula, kita dijelaskan dulu mengenai apa itu TRS, program MT, function MT yang tersedia, sampai fee juga. Ini sangat penting sih berhubung belum semua tau dengan jelas tentang TRS. Tapi untuk masalah fee masih kurang menggiurkan dibandingkan program MT lain. Hehe.

Tahun 2014, mereka buka 4 function. MT Sales Costumer Product, MT Sales Educational Product, MT Logistik, MT Finance. Karena awalnya saya pengen MT Marketing tapi ga ada, jadilah saya pilih MT Sales CP. Mereka juga kasih kita kertas ‘kontrak’ yang harus kita tanda tangan. Isinya ada 6 point seperti: Tidak akan menikah di tahun pertama, mau menjalani kontrak sampai akhir (1 tahun training dan OJT, 2 tahun kerja), dan lain-lain. Tapi ketika ada yang tanya kuota nya berapa, mereka ga mau jawab. Katanya biar tetap semangat (?).


1.2 Psikotes

Setelah dijelaskan mengenai semuanya, kita mulai psikotes sekitar pukul 11.00 siang. Psikotesnya standar dari aritmatika, sinonim, hafalan kata, plus kraeplin. Pukul 12.30 beres, kita istirahat sambil nunggu pengumuman. Bagi yang lulus psikotes akan lanjut FGD.


1.3 Focus Group Discussion

Selesai ishoma, pukul 13.30 pengumuman yang maju ke FGD keluar. Kalau ga salah ada sekitar 80 orang. Kita dibagi jadi 10 kelompok, terdiri dari 6-8 orang. Berbeda dengan seleksi MT lain (yang saya jalani), rangkaian tes di sini menggunakan bahasa Indonesia. FGD dilaksanakan di ruangan-ruangan kecil dengan kelompok masing-masing. Dalam FGD kami diberi case untuk membangun sebuah perusahaan, serta poin apa yang paling penting untuk mengembangkannya dan kenapa (seperti integritas, honesty, customer oriented, dan semacamnya). Kita diberi waktu untuk memikirkan itu sendiri dulu, lalu dipersilahkan diskusi secara kelompok. Diskusi berjalan cukup standar di kelompok saya, tidak garing tapi juga tidak terlalu alot. Setelah FGD kita diminta kembali ke auditorium utama untuk melanjutkan psikotest sambil menunggu giliran wawancara.


1.4 Psikotes tahap II

Ketika kembali ke auditorium utama, kami diberi beberapa helai kertas yang harus kami isi. Kertas pertama merupakan formulir lengkap mengenai diri, lalu ada dua helai kertas kosong untuk menggambar seorang manusia dan juga gambar pohon. Kita juga diberi kertas tes wartegg, ituloh yang terdiri dari 8 kotak dan harus dilengkapi gambarnya sesuai keinginan kita. Bersamaan dengan mengerjakan tes-tes ini, beberapa kelompok dipanggil secara bergantian untuk mengikuti interview.


1.5 Interview

Saya pun pindah lagi ke sebuah ruangan lain ketika kelompok kami mendapat giliran interview. Kami menunggu giliran untuk dipanggil satu persatu sambil ngobrol, entah kenapa banyak dari peserta-peserta ini berasal dari IPB. Dalam interview ini saya ditanya mendetail mengenai diri dan preferensi pekerjaan. Dia bertanya apa yakin memilih Sales CP, latar belakang organisasi dan magang-magang yang saya lewati, pengalaman menarik selama kuliah, strength and weakness, achievement terbesar dalam hidup, dan ya semacam itulah. Wawancara berjalan sekitar 30-45 menit.


Selesai interview kita sudah diperbolehkan pulang. Kelompok saya selesai sekitar pukul 17.30, tapi masih ada kelompok-kelompok berikutnya yang masih mengantri dan konon semuanya baru selesai pukul 19.00.


2. Interview User


Setelah beberapa minggu, saya lupa tepatnya berapa lama, saya mendapat email bahwa saya lulus untuk maju ke interview user. Saya diwawancara oleh head finance, HR, sales, dan marketing. Interview dilaksanakan di kantor mereka Sucoffindo, dalam sebuah ruang kecil berisi 4 bapak-bapak, auranya menegangkan sih buat saya ketika baru masuk hehe. Saya belajar banyak banget dari interview ini, karena dalam interviewnya pria-pria ini ga nanya basic, tapi langsung to the point seperti saya suka apa, pendapat saya mengenai suatu hal, kesiapan saya untuk panas-panasan ke jalan-jalan ketika OJT, sejauh apa saya menginginkan pekerjaan ini. Mereka bertanya dengan sangat mendetail dan semacam diputer-puter dengan sengaja, saya sampe bingung sendiri. Misalnya, ditanya rasanya magang sebagai HR, tapi kenapa tertarik marketing, tapi kenapa pilihnya sales, kalau ada pilihan marketing mau pilih mana, kalau ditawarin HR gimana, dan seterusnya. Mereka ga galak sih senyum-senyum kok, tapi saya merasa bodoh banget di sana, jadi bingung sama jawaban sendiri.


3. BOD Presentation


Beberapa saat setelahnya, saya ditelepon dinyatakan lulus interview dan harus menuju tahap akhir, presentasi di depan BOD. Kaget sih sebenernya, ga nyangka wawancara bodoh kemarin lulus. Mereka akan mengirim kita email berisi teknis pelaksanaan dan tema yang harus dipilih. Waktu itu temanya “How to Become a Good Salesman“ dan “How to Succeed in Direct Sales Business”, saya pilih yang kedua. Kita harus mengirimkan file presentasi yang berisi analisa dan problem solving, rekomendasi, dan referensi 3 hari sebelum hari H presentasi. Presentasi ini dibebaskan mau dalam bahasa Indonesia atau Inggris, waktu itu saya pilih dalam bahasa Inggris.


Saya ingat sekali deadline pengumpulan PPT adalah jam 9 pagi, tapi saya sudah begadang sampai jam 3 pagi tetap gatau harus nulis apa, karena pada dasarnya saya memang ga begitu ngerti sales. Sampai akhirnya saya mulai berat hati untuk melanjutkan. Saya pergi ke kantor di pagi itu (kebetulan saya lagi magang) dan sudah siap untuk bilang Mba HR nya saya gajadi lanjut tes. Tapi, pukul 8.30 pagi saya dapat email bahwa saya ditolak MT Sampoerna yang membuat saya berpikir ulang untuk tidak melanjutkan tes ini. Ga lama setelah email itu, Mbak TRS telepon saya dan menagih PPT yang tidak saya kumpulkan tepat waktu. Dia bertanya masih niat ikut ga, saya langsung mohon maaf karena belum sempat kirim, dan minta perpanjangan waktu sampai lunch time. Dengan agak sewot Mbaknya mengizinkan dan bilang di atas jam 1 ga kirim berarti batal. Memang dasarnya procastinator sejati, dalam 2 jam kepepet itu saya berhasil membuat PPT seadanya haha.


Ketika hari H tiba, kita disarankan datang setengah jam sebelum jadwal presentasinya karena tidak mungkin BOD menunggu kami. Ada beberapa peserta lain yang presentasi pada hari itu, tapi saya lagi sangat tidak mood untuk ngobrol, jadi saya ga kenalan sama siapa-siapa. Yang saya curi dengar ada anak UI juga, Unpad, IPB, ITB, dan UPI. Presentasinya berjalan cukup deg-degan tapi santai. Memang beda kalau BOD ya, pertanyaan mereka sangat precise dan smart gitu *apasih. Tapi waktu itu hanya ada satu BOD dan satu HR, ditanya-tanya mengenai materi yang kita sajikan, mengapa memilih materi itu, dan lain-lain.


4.    Pengumuman

Hanya jarak beberapa hari setelah presentasi, saya ditelepon bahwa saya lulus dan harus menjalani Medical Check Up. Seneng sih, tapi banyak galaunya juga karena saya masih menunggu hasil test lain. Saya tidak menyangka pengumuman akan secepat ini (sekitar bulan Juli). Mereka bahkan langsung minta tanda tangan kontrak minggu depannya.


Pada dasarnya, saya ragu saya akan menyukai pekerjaannya, ditambah kontrak mengikatnya selama 3 tahun. Untungnya pada saat itu saya sedang magang di Adaro Energy dimana saya dikelilingi orang-orang kece nan bijak hehe, jadi saya banyak berkonsultasi pada ibu dan bapak di sana. Ada yang menyarankan coba aja karena posisi MT udah enak, ada yang bilang jangan kalau ga yakin, lagipula masih ada kemungkinan di perusahaan lain. 
Pada hari tanda tangan kontrak saya datang ke kantor mereka. Lalu ketika dijelaskan kontraknya di sebuah ruangan bersama Bapak HR, entahlah kenapa saya makin merasa ragu. Lalu saya izin pada Bapaknya untuk menunda tanda tangan dan bawa kontraknya dulu karena mau dipelajari. Agak maksa sedikit, Alhamdulillah diperbolehkan. Beberapa hari berkontemplasi, akhirnya saya memutuskan untuk menolak pekerjaan ini. Untunglah Mba HR nya ga marah-marah, dia bilang lebih baik di awal saya menolak daripada masuk sebentar terus keluar. Oya, divisi saya (Sales CP) paling banyak yang diterimanya, 6 orang kalau ga salah. Divisi lain 2-3 orang saja, jadi jumlah dari 4 divisi MT ini ga sampe 15 orang. Tapi nanti saya coba pastikan lagi deh jumlahnya, agak lupa. FYI, sekarang di saat saya menulis ini, teman-teman di Sales CP semuanya sudah ditempatkan di berbagai daerah dari Medan sampai Malang.



Nah sekian cerita saya yang berbelit-belit ini. Semoga bisa membantu dan memberi gambaran bagi siapa yang mau menjalani tesnya. Good luck!