Monday, September 29, 2014

Viva Jobseeker I: Graduate Trainee Program PT HM Sampoerna Tbk

Terinspirasi dari pengalaman pribadi dalam mencari kerja, betapa terbantunya saya jika ada orang yang share mengenai test kerja dan rangkaiannya, maka dalam Viva Jobseeker ini saya ingin sekali share mengenai pengalaman melewati beberapa tes kerja. Sebenernya bisa dibilang cukup sangat telat, karena saat menulis inipun saya sudah kerja di sebuah perusahaan swasta. Pengalaman-pengalaman tes kerja ini saya lewati dari sekitar bulan Mei-Juli 2014. Semoga masih cukup baik mengingat kejadiannya.

Kali ini saya mau share salah satu pengalaman tes untuk ikut Graduate Trainee Program di PT HM Sampoerna Tbk. Sebenernya saya ga pengen daftar di salah satu perusahaan rokok terbesar di Asia Tenggara ini, tapi suatu waktu saya dateng ke jobfair di FE UI dan disana ada stand Sampoerna. Berhubung saya dateng bersama (mantan) pacar yang ga kesampean ikut tes di Sampoerna karena keburu signing di tempat lain, jadilah saya dipaksa untuk daftar. Sebagai freshgrad yang ga tau apa-apa, saya coba untuk daftar juga.

1. Aptitude Test
April 2014, kurang dari sebulan setelah taruh CV, saya dipanggil untuk ikut aptitude test di One Pacific Place Senayan. Testnya terdiri dari verbal dan numerik, dalam bahasa Indonesia. Dalam test verbal, kita harus baca sebuah teks singkat yang diksi/pilihan katanya kompleks. Kalau ga konsentrasi agak ribet sih ngertinya. Tapi kalau kita fokus, sebenernya soalnya ga sulit-sulit banget.

Untuk test numeriknya buat saya sih susah. Banyak tabel data, bisa sampai 9x9 kayanya. Tapi soalnya masih bisa di nalar pake akal, bisa dikira-kira gitu. Sepertinya efek tidur cukup itu penting, karena saya ngerasa otak saya saat itu lagi lancar aja. Seminggu setelah Aptitude Test, saya dihubungi untuk lanjut interview HR, Alhamdulillah.

2. HR Interview
Satu minggu setelah dihubungi, saya dateng lagi ke OPP untuk HR Interview. Di sana ada beberapa orang yang lagi nunggu juga, mungkin sekitar 6 orang. Menurut saya ini HR Interview paling niat yang pernah saya jalanin, karena malam sebelum interview saya bikin catetan di kertas HVS, satu halaman mengenai Sampoerna dan semua detailnya, satu halaman lagi tentang pertanyaan-pertanyaan yang biasa ditanya kalau interview dan jawabannya.

Interview ini hampir sama dengan interview lainnya, santai aja tipenya. Saya ditanya detail mengenai diri, kenapa pilih function itu, kelebihan kekurangan, pengalaman2 yang based on CV banget sih. Di sini saya juga ditanya,
HR  : “Kok ekspektasi gaji di form ga diisi?”
Saya: “Saya percaya sih Sampoerna sebagai perusahaan besar bla..bla..”
HR  : “Tapi saya mau angka, berapa?“
Saya: “Hmm.. Empat? Lima?“
HR  : “Oke, saya infokan ya. Jadi untuk GTP ini, basic salary kamu, ini baru basic ya belom transport dan lain-lain..”
Saya: “Iya..”
HR  : “Ini juga belum termasuk tunjangan, baru dasarnya aja ya.”
Saya: “Iya.. Berapa mas?“
HR  : xxxxxxxxx (pokoknya kurang setengah juta untuk jadi dua digit lah haha)
Saya: “Wow, banyak ya mas” sambil melongo. Banyak juga ya buat freshgrad.
Dan ditutuplah interview hari itu dengan semangat saya untuk masuk HMS semakin membara.

3. Assessment Day
10 harian setelah interview saya dikabari lolos interview. Alhamdulillah. Kalau tahun-tahun sebelumnya,  mereka ada FGD, lalu yang lolos lanjut interview user di hari yang sama. Tapi tahun ini, semua yang lolos interview HR akan mengikuti satu hari yang disebut Assessment Day dimana semuanya akan ikut FGD dan speed date interview.

3.1 Focus Group Discussion
Jarak dari interview HR ke Assessment Day ini cukup lama, sebulan seminggu kalau ga salah. FGD terdiri dari 6 orang peserta dan 3 assessor. FGD ini cukup ribet dibandingkan FGD pada umumnya yang saya ikuti. Biasanya kita dikasih case, baca sendiri, diskusi kelompok, presentasi. Kalau di sini, selain case mereka menyediakan hampir 10 amplop tambahan yang harus kita pilih nanti, sebagai data-data pendukung untuk menyelesaikan case kita.

Awalnya, kita diminta baca case sendiri-sendiri. Lalu diskusi kelompok untuk menentukan 3 amplop tambahan yang kita akan buka. Setelah itu, kita akan dikasih waktu untuk baca isi amplop tersebut. Setelah baca, kita diskusi lagi untuk memutuskan 3 amplop tambahan untuk dibuka. Nah, setelah itu dikasih waktu untuk baca lagi. Setelah membuka amplop-amplop itu, akhirnya kita akan diskusi kelompok untuk menyelesaikan case utamanya. Waktu untuk FGD ini relatif singkat, dengan case dan data sebanyak itu masih kurang mantap diskusinya.

3.2   Speed Date Interview
Setelah FGD kita antri untuk speed date interview. Di sebuah ruangan, ada 9 interviewer dan 1 time runner. 9 interviewer dibagi jadi 3 tim yang terdiri dari tiga orang, sebut aja tim Mawar, Melati, Anggrek. Nah untuk kita yang diwawancara, kita akan dibagi apakah kelompok kita akan diwawancara oleh tim mana, misalnya tim saya dapet tim Melati. 
Di tim Melati ini ada 3 interviewer; A, B, dan C. Setiap orang di kelompok kita akan dapet kartu petunjuk berisi urutan kita harus di interview dimana. Jadi, setiap 15 menit kita akan pindah dari interviewer A ke B, atau B ke C, atau A ke C, C ke A, C ke B, dan seterusnya. Pokoknya setiap peserta dapat 2 interviewer.

Dalam interview pertanyaan yang ditanya juga simple. Tapi ga mulai dari basic semacam perkenalan diri lagi. Mereka punya list pertanyaan spesifik masing2, misalnya di interviewer A ditanya tentang leadership, di interviewer B ditanya tentang kegagalan dalam hidup gitu. Oya, semua tahapan seleksi GTP ini full in english, kecuali aptitude test di awal.

Nah setelah tahapan itu selesai, kita boleh pulang dan nunggu kabar di email. Sayangnya, saya ga lulus. :( Huhu sedih berat waktu dapet emailnya, karena saya kemarin full preparation banget setiap mau ngadepin tahapan seleksinya. Dari 6 orang di tim Assessment Day saya, yang lulus ada 2 orang. Tapi itulah rencana Tuhan, saya dipersiapkan untuk yang lebih baik ternyata, bukan disini :)

Kalau lulus Assessment Day, tahapan terakhir yang harus dilewati adalah Business Case Presentation. Kalau dari penjelasan panitia dan baca-baca di internet mengenai pengalaman orang-orang sebelumnya, di BCP ini kita akan dikasih sebuah case (individual bukan kelompok). Lalu dikasih waktu sekitar 2 jam untuk persiapan dan bikin presentasi. Setelah itu, kita harus mempresentasikan di depan Board of Director dan jawab pertanyaan-pertanyaan mereka.

Kalau udah lulus BCP, medical check up dan mulai kerja deh! :D Tapi denger-denger, sekarang BCP disatukan di Assessment Day, nah kurang ngerti deh.

Oya info tambahan, pas assessment saya sempet tanya mas HR nya, berapa orang kuota yang dicari. Mereka bilang total 60 orang; 20 buat marketing, 20 sales, 13 operation, 7 nya dibagi-bagi untuk supporting function seperti HR, finance, corporate communication dan lain-lain. Jadi per-supporting function akan diambil 1 sampai 2 orang. Kemarin saya daftar HR. Oya, sampai Assessment sih semua soal tes yang dijalanin masih sama biarpun function yang didaftarinnya beda. Sepertinya baru difokuskan di BCP deh, tapi kurang yakin juga sih.


Selesai deh untuk HMS. Good luck untuk yang mau test!

Sunday, September 28, 2014

When a hard decision proves that it's worth to make..

Hi! How's life getting along? Mine went so blissful lately! :)

I have a total different life compared to what I had, lets say, 6 months ago. I'm now officially became an employee, which change my life flow at most, been a month being 23 years old, and I'm single. Haha.

I'm triggered to write since I'm now sitting in a car facing hell-alike-traffic from Subang to Jakarta and am not even sleepy. Been contemplating for quite a while about decisions I've made in my life makes me realized how big it impacts mylife afterwards.

Looking back at the time when I was so confused whether to take German Studies UI or to gamble another majors by following SNMPTN. I wanted to be International Relation or Economics student, yet ended up being a Bachelor of Arts. I often think it was a wrong decision, I hate the german class, I hate the lecturers, and I hate literature (found out after I entered my major LOL). But the bright side is, in UI I could explore myself by joining soo various and thoughtful activities. I was involved in several organizations, committees, events that gratefully enriched my life’s perspective. I met different people in different places with different backgrounds. Beyond that, I learnt as well to live alone away from family, to handle loneliness, detestation, anger, to earn my own money, and many many other things. One other thing I love from my major is that I could take minor class inside and outside my faculty such as philosophy, psychology, and other languages. I gained more and more knowledge! :)

Step up to higher level of life, I had to face real life after graduation. I had to choose what job I’d take. I applied to almost all job recruitment I’m interested in. I joined in soo many company tests, failed some, succeed some, and took one (of course). I applied mostly to Management Trainee program. Went through long process, I have once accepted as MT at one of distributing company in Indonesia. As a freshgrad of course I was so confuse either or not to take that. Considered one and other things, consulted to amateur till professional, I nervously rejected the offer. I was of course afraid if there’s no other companies accept me. But God has always better plan, buddy. I was accepted as MT at one of Retail Company. I wasn’t that glad at first, especially since I was expecting to be accepted at another company. But surprisingly, I love the job! Every week, every Tuesday till Thursday, I’ll do business trip to factory I’m in charge of, which is in Subang and Bandung. My job demands me to be mobile, to not only stay at office, and to face so many people. Even though it feels tiring sometimes, but it’s fun! Will share about my job later :p

Last but not least, I finally decided to break up with my (ex)boyfriend. It was a long story between me and him, we broke up and got back together several times. We were together for almost 3 years _not sure how to count it since we had some “breaks” haha_. Once he asked whether we would really stop or get back together as we used to. It wasn’t easy to really decide to kick somebody off from your life LoL, especially when he witnessed every important moments happened to your life in the recent years, but we agreed to stop meeting each other and face each other’s life. It was kinda hurting at first seeing him with his new one haha, but there was the day, when I heard something about him that makes me realized: I do deserve even better than him! When someone couldn’t give his best for you, but he could to other girl, is there any other reason for you to stay? Nah, I’m not saying he’s bad, he just suits other girl better that he suits me :p

Going through all this life experiences, I'm sure that one doesn’t always have to make a right decision. You surely will learn something from any decision you make, however small it is. You just need to live the decision, work for it persistently and face each of the risks :)
"The risk of wrong decision is preferable to the terror of indecision." (Maimonides)
Cheers!